Minggu, 25 Agustus 2013

DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAANINDONESIA

SCENE II      : Peristiwa Rengasdengklok 

Babak 1               :  Perdebatan golongan tua dengan golongan muda

Setelah mendengar berita kekalahan Jepang, Chairul Shaleh segera merencanakanpertemuan dengan anggota golongan muda lainnya untuk membicarakan masalahproklamasi kemerdekaan. Pertemuan ini dilangsungkan di Jalan Pegangsaan TinurNo. 17 Jakarta pukul 20.00 WIB.

Chairul Shaleh             : Teman-teman sekalian, sudahkah kalian mendengar berita tentangkekalahan Jepang ?

Wikana                        :  Belum, kawan . Darimana engkau tahu tentang itu ?

Chairul Shaleh             : Barusan saya dan Sukarni berkumpul dengan Syahrir, ia
mendengar siaran radio Jepang yang mengumumkan berita tentang genjatan senjata itu.

Darwis                                   : Berarti negeri kita sekarang dalam kondisi vacuum of power ?

Chairul Shaleh                     :  Benar. Demikian, saya mengumpulkan kalian semua disini untuk membicarakan masalah itu. Kita harus memanfaatkan situasi ini untuk memproklamirkan kemerdekaan.

Sukarni                                  :  Tepat sekali. Kalau begitu, kita harus membagi tugas. Wikana dan Chairul kalian harus pergi ke kediaman Soekarno untuk menyampaikan kabar ini. Saya dan bung Darwis akan memerintahkan angota pemuda lainnya untuk merebut kekuasaan dari Jepang.

Kediaman Soekarno, Jl. Pegangsan Timur No.56 Jakarta Pukul 22.00 WIB. Terjadi perdebatan serius antara golongan pemuda dengan Soekarno.

Wikana                                  :  Kita harus memproklamirkan kemerdekaan, Bung !

Soekarno                               :  Ini batang leherku, seretlah aku ke pojok itu sekarang dan potong leherku malam ini juga ! Kamu tidak perlu menunggu hingga esok hari !

Chairul Shaleh                     :  Tapi ini saat yang tepat, Bung. Jepang sudah kalah oleh Sekutu dan tak ada kuasa lagi di Negeri ini. Mengapa harus menunggu ? Rakyat sudah banyak menderita akibat penjajahan ini.

Moh. Hatta                           :  Jepang adalah masa silam. Belum lagi kita harus menghadap Belanda yang hendakkembali berkuasa di negeri ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang saya katakan, dan mengira diri saudara telah sanggup menopang kekuatan sendiri, Mengapa datang pada Soekarno dan memintanya untuk memproklamirkan kemerdekaan?

Chairul Shaleh                     :  Apakah kita harus menunggu janji Jepang untuk memerdekakan bangsa ini? Kita bisa, Bung. Kita harus bangkit dan memproklamirkan kemerdekaan sendiri. Mengapa harus menunggu janji manis itu? Jepang sendiri bahkan telah kalah dalam “Perang Suci” nya !

Seokarno                               :  Kekuatan segelintir ini takkan mampu mengalahkan armada perang milik Jepang! Coba kau perlihatkan padaku, mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu? Apa tindakanmu untuk menyelamatkan wanita dan anak-anak jika ternyata terjadi pertumpahan darah? Bagaimana cara kita nanti untuk mempertahankan kemerdekaan? Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri.

Wikana                                  :  Tapi semakin cepat kita memproklamirkan kemerdekaan akan semakin cepat pula kita mengakhiri penderitaan rakyat yang sudah ditanggung selama ini. Inilah yang sudah ditunggu-tunggu bangsa kita, Bung.

Moh. Hatta                           :  Baiklah. Tapi berikan kami waktu untuk berunding sebentar.

Kemudian Para anggota golongan tua yang berada di kediaman Soekarno langsung membicarakan permasalahan tersebut.

Moh. Hatta                           :  Bagaimana ini ? para pemuda menuntut untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.

Soekarno                               :  Tapi kita tidak boleh gegabah, Bung. Kita butuh waktu untuk mempersiapkan semuanya dengan matang agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Mr. Soebardjo                      :  Saya setuju. Menurut saya, yang terpenting sekarang adalah menghadapi Sekutu yang hendak berniat kembali berkuasa di negeri ini. Selain itu, masalah kemerdekaan sebaiknya dibicarakan lagi dalam sidang PPKI 18 Agustus mendatang.

Moh. Hatta                           :  Lalu bagaimana dengan pendapat golongan muda ? Apa kita abaikan daja ?

Soekarno                               :  Ya, lagipula mereka masih muda, pemikiran mereka terlalu pendek. Kita harus melihat ke depan, mempersiapkannya dengan matang. Kalau tidak bagaimana nanti jika semuanya berantakan ?

Mr. Soebardjo                      :  Baiklah, Bung. Berarti kita semua sudah sepakat.

Setelah selesai berunding, para golongan tua segera menemui para anggota golongan muda yang menunggu di luar ruangan.
Moh. Hatta                           :  Setelah kami berunding tadi, kami memutuskan untuk tidak tergesa-gesa mengenai hal proklamasi kemerdekaan. Hal ini masih akan dibicarakan lagi dalam sidang PPKI.

Babak 2                               :  Penculikan Soekarno dan Moh. Hatta oleh para pemuda

                                                   Dengan berat hati mendengar keputusan tersebut, para pemuda pun meninggalkan kediaman Soekarno. Tetapi mereka tidak putus asa. Mereka pun menyusun strategi bagaimana membujuk Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan sesegera mungkin. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengasingkan kedua tokoh itu ke Rengasdengklok agar terhindar dari desakan pemuda dan pengaruh Jepang di Jakarta.

Tanggal 16 Agustus 1945 Pukul 04.00 WIB, kediaman Soekarno

Chairul Shaleh                     :  Assalammu’alaikum ..

Moh. Hatta                           :  Walaikumsalam. Ada apa saudara datang sepagi ini ?

Darwis                                   :  Kami bermaksud membawa anda dan Soekarno untuk ikut kami menuju tempat pengasingan.

Soekarno                               :  Tempat pengasingan ? apa yang Saudara maksudkan ?

Chairul Shaleh                     :  Ya, kami akan membawa kalian untuk diasingkan agar terhindar dari ancaman bentrok antara rakyat dan Jepang.

Moh. Hatta                           :  Baiklah, kami akan ikut.

Darwis                                   :  Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda turut serta, Bung. Untuk menjamin keselamatan mereka.

Soekarno                               :  Baiklah, saya akan mengajak mereka.

Hilangnya Soekarno dan Moh. Hatta secara misterius pagi itu, menimbulkan kepanikan di kalangan para pemimpin di Jakarta. Peristiwa ini baru diketahui oleh Mr. Ahmad Soebardjo pukul 08.00 pagi.

Mr. Soebardjo                      :  Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno dan Bung hatta?

Wikana                                  :  Maaf saya tidak tahu, Bung.

Mr. Soebardjo                      :  Katakanlah kepadaku dimana mereka sekarang, dan dan aku akan menjamin keselamatan mereka ketika kembali ke Jakarta, dan aku akan menjamin kemerdekaan untuk kalian esok harinya.

Wikana                                  :  Apakah anada bersumpah untuk itu?

Mr. Soebardjo                      :  Kau bisa percaya padaku, Nak

Wikana                                  :  Baiklah, kami akan menunjukkan tempatnya, di Rengasdengklok.

Mr. Soebardjo                      :  (Memanggil seorang anak muda) Nak ! tolong antarkan kami ke Rengasdengklok.

Mr. Soerbardjo beserta Wikana naik ke mobil kemudian berangkat menuju Rengasdengklok.
 Babak 3         :  Perundingan dengan Soekarno di Rengasdengklok

Soekarno                     :  Nah, jelaskan sekarang mengapa saudara sekalian membawa kami kesini.

Chairul Shaleh             :  Maafkan kelandangan kami, Bung. Ini demi keselamatan Anda.

Darwis                         :  Kami ingin membicarakan maslah Proklamasi kembali.

Moh. Hatta                  :  Bukankah tempo hari sudah kami katakan kepada kalian, masalah kemerdekaan masih akan dibicarakan dalam sidang PPKI ?

Chairul Shaleh             :  Memang benar adanya. Tetapi kami semua berpendapat, Mengapa menunggu untuk dimerdekakan oleh Jepang? Mengapa menunggu hasil sidang PPKI, kalau kita bisa bergerak dengan kekuatan sendiri? PPKI itu bentukan Jepang, Bung. Kami ingin memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan dari Jepang.

Soekarno                     :  Pendapat itu benar. Namun, kita masih terlalu dini untuk untuk memprokalmirkan kemerdekaan. Selain itu kita belum siap dan masih membutuhkan bantuan dari Jepang untuk merdeka.

Darwis                         :  Bagaimana bila perkataan Jepang tentang kemerdekaan bangsa kita hanya janji manis belaka? Apa yang akan Anda lakukan ?

Sukarni                        :  Apakah akan selamanya menunggu janji itu, bung ? kita harus memproklamasikan kemerdekaan sekarang juga, demi rakyat yang sudah bertahun-tahun terbelenggu oleh penjajahan di Tanah Air mereka sendiri ! Mereka berhak bebas, dan sekaranglahs saatnya !

Syodanco Singgih       :  Tenang saudara sekalian. Mari bicarakan semuanya dengan kepala dingin, tidak perlu ada ketegangan, ok ?

(Syodanco Singgih membawa Soekarno dan Moh. Hatta menjauh dari perdebatan itu, kemudian mereka berunding)
Syodanco Singgih       :  Saya mengerti perhitungan anda berdua mengenai masalah proklamasi ini, kita memang belum mempertimbangkan semuanya dengan matang. Tapi saya percaya kita dapat bangkit dan memanfaatkan situasi ini. Kesempatan ini tidak akan datang dua kali, Bung. Apa yang mereka katakan benar adanya dan saya mendukung mereka.
Moh. Hatta                  :  Tetapi, apakah kita bisa? Akankah ini semua dilakukan?

Syodanco Singgih       :  Tentu mungkin, Asal kita berusaha tentu akan kita temukan jalan keluarnya, Lagipula, para pemuda di Jakarta sedang menyusun strategi pertahanan untuk mencegah serangan dari Jepang ataupun sekutu yang tidak menerima proklamasi bangsa kita.

Soekarno                     :  Baiklah, saya setuju. Kita akan memproklamasikan kemerdekaan tanpa ada campur tangan Jepang.

Pada pukul 17.30 WIB, rombongan dari Jakarta tiba di Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta.
Mr. Soebardjo             :  Syukurlah kalian semua baik-baik saja. Jadi bagaimana keputusannya?

Moh. Hatta                  :  Kami setuju kemerdekaan akan dilaksanakan tanpa campur tangan Jepang.

Mr. Soebardjo             :  Lalu, kapan kita akan melaksanakannya? Menurut saya, bagaimana jika besok? Pasukan pemuda di jakarta sudah bersiap.

Soekarno                     :  Jika mungkin, kita akan melaksanakannya esok pagi.
­­
Selesailah Perundingan di Rengasdengklok. Semua anggota golongan tua maupun muda kembali ke Jakarta untuk membahas lanjut rencana proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
­


Scene III         :  Rumah Laksamana Maeda (Perumusan Teks Proklamasi)

Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 23.00 WIB, rombongan tiba di Jakarta.

Mr. Soebardjo             :  Bagaimana kita akan membicarakan naskah Proklamasi untuk mendeklarasikan kemerdekaan kita ?

Chairul Shaleh             :  Kita butuh tempat untuk membahasnya, Bung. Tapi hari sudah malam dan pihak Jepang tidak mungkin mengizinkan kita melakukan kegiatan sekarang, apalagi jika mereka tahu bahwa kita hendak membicarakan rencana proklamasi.

Mr. Soebardjo             :  Saya punya ide. Kita akan meminjam rumah perwira Jepang, Laksamana Maeda.
(Rombongan kemudian berangkat ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No. 1)

            Perumusan Teks Proklamasi dilakukan di rumah makan Maeda. Tiga eksponen pemuda yaitu Sukarni, Sudiro,  dan B.M Diah menyaksikan Soekarno, Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi.

            Acara perumusan naskah proklamasi berjalan lancar. Tidak ditemukan kesulitan untuk menemukan rumusan yang tepat. Sebagai hasil pembicaraan mereka bertiga, diperolehlah rumusan yang ditulis tangan oleh Soekarno.

            Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, dibacakanlah rumusan naskah proklamasi untuk pertama kalinya di depan para hadirin yang berada di rumah Maeda yang langsung disetujui. Namun kemudian timbullah persoalan tentang siapa saja yang akan menandatangani naskah proklamasi.

Chairul Shaleh             :  Menurut saya, sebaiknya naskah ini jangan ditandatangani oleh anggota PPKI.

Mr. Soebardjo             :  Memang kenapa ? Lantas siapa yang akan menandatanganinya ?

Chairul Shaleh             :  PPKI kan lembaga bentukan Jepang. Kita sudah sepakat tadi untuk melaksanakan proklamasi tanpa campur tangan Jepang.

Mr. Soebardjo             :  Kau benar, Nak. Bagaimana ini, Bung?

Soekarno                     :  Adakah dari kalian yang punya pendapat untuk menyelesaikan masalah ini ?

Sukarni                        :  Bagaimana jika naskah ini ditandatangani oleh hadirin yang datang saat ini ? Seperti Amerika Serikat ketika menandatangani deklarasinya.

Moh. Hatta                  :  Jangan, kita tidak boleh ,meniru. Kita harus berbeda dengan Bangsa lain.

Wikana                        :  Lalu bagaimana, Bung Karno ?

Soekarno                     :  Karena ini semua berkat jasa-jasa Indonesia berarti “Atas nama bangsa Indonesia”.

Sukarni                        :  Saya setuju, dan saya punya usul. Yang menandatangani teks cukup dua orang saja yaitu Anda dan Bung Hatta sebagai wakil dari Bangsa Indonesia. Bagaimana?

Soekarno                     :  Usul yang bagus. Bagaimana hadirin ?

Hadirin                        :  Kami setuju !!!

Setelah semuanya setuju, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik teks proklamasi.

Sayuti Melik pun mengetik teks tersebut. Semua persiapan proklamasi rampung pada pukul 04.30 WIB. Lalu, semua hadirin pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan gembira. Kemudian para pemuda mengirimkan kurir-kurir untuk menyampaikan bahwa saat proklamasi telah tiba. Mereka juga mengatur pelaksanaan penyiaran berita proklamasi kemerdekaan. Menyebarkan beberapa pamfleet ke penjuru Jakarta dan sekitarnya. Pengeras suara diusahakan adanya. Semua dilakukan agar rakyat dapat turut menyaksikan momen paling berharga untuk Bangsa Indonesia.

Pada saat yang sama, Soekarno dan Ibu Fatmawati sampai di kediaman mereka dan berbicang sejenak.

Soekarno                     :   Alhamdulillah akhirnya semua berjalan dengan lancar. Teima kasih ibu telah menemani saya disaat-saat yang cukup menguras pikiran ini.

Ibu Fatmawati             :  Iya, terimakasih Gusti Allah yang telah memberikan jalan pada bangsa kita untuk memproklamasikan kemerdekaan. Oh ya pak, apakah kalian sudah merencanakan bagaimana proklamasi besok akan berlangsung ?

Soekarno                     :  Sudah, kita akan melaksanakan upacara bendera, yang nanti akan diiringi lagu Indonesia Raya karya Bung Soepratman.

Ibu Fatmawati             :  Bukankah kita belum punya bendera ? lantas bagaimana ?

Soekarno                     :  Ya ampun, Bapak sampai lupa. Bu, kalau begitu  bagaimana jika Ibu saja yang menjahit bendera ?

Ibu Fatmawati             :  Tapi ibu tidak punya kain, pak. Kain yang ada hanya kain merah dan putih. Apa tidak apa-apa ?

Soekarno                     :  Tentu saja. Buatlah bendera yang sederhana. Yang penting kita sudah berusaha untuk menyediakannya.

Ibu Fatmawati             :  baiklah, Pak. Dan, ibu punya ide. Kita namakan saja bendera nya “Sang Saka Merah Putih”. Bagimana ?

Soekarno                     :  Ide yang bagus. Ya, bendera pusaka “Sang Saka” dan warnanya merah putih, menjadi “Sang Saka Merah Putih”, brilian !

Ibu Fatmawati             :  Ya sudahlah, sebaiknya bapak bersiap sana. Menyusun pidato yang nanti akan bapak bacakan.


­
SCENE IV     :  Proklamasi Kemerdekaan
Hari Jum’at pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, dilangsungkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Tokoh-tokoh pejuang Indonesia telah hadir di lokasi. Diantaranya yaitu Mr. AA. Maramis, HOS Cokroaminoto, Otto Iskandardinata, Ki Hajar Dewantara, M. Tabrani dll.
Suasana menjadi sangat hening. Soekarno dan Hatta dipersilahkan maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang lantang dan mantap, Soekarno pun membacakan pidato pendahuluan sebelum beliau membacakan teks proklamasi.
Pidato Soekarno :
            Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir disini, untuk menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk merdeka. Bahkan telah beratus-ratus tahun lamanya, gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh bangun untuk menyusun kekuatan untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru bergabung untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata : inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian ! dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami :

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang seingkat-singkatnya

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45
“Atas nama bangsa Indonesia”

Soekarno-Hatta


Kemudian dikibarkanlah bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Hadirin turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.

Jumat, 09 November 2012


Tabel Periodik


Menghafal tabel periodik dg cepat, tabel periodik adalah tabel yang berisi tentang semua informasi unsur unsur kimia. kebanyakan siswa akan kesulitan menghafalkan tabel periodik dengan cepat , untuk itu silahkan ada sedikit cara cepat untuk menghafal tabel periodik, cara ini disebut dengan jembatan keledai untuk menghafal tabel periodik, dan jembatan keledai deret volta . silahkan anda praktekkan sendiri cara menghafal tabelperiodik dengan cepat, semoga bermanfaat .

Penggolongan Unsur Kimia

  1. Unsur golongan 1A (Alkali)
    1. H
    2. Li
    3. Na
    4. K
    5. Rb
    6. Cs
    7. Fr
Jembatan Keledai :
  • Hai LiNa Kau Rebut Calon Suami Fransiska
  • Hari Libur Nanti Kita Rbut Celana Si Feri
  • Haji Lina Kawan Rubi Cs frans
  • Hiiii... Lina Kok RaiB! Calon Suaminya FRustasi!
  • Haji Lina Naik Kuda Rebutan Ciuman sama Frans
  • Hai Lina Kau Rebut Cinta Suci Fredy
  • Halina Karo Robi Cs-se Francis
  • HaLiNa Kawin Rubi Cs Frustasi
  • Bayangin Lina raib diculik alien, calon suaminya (CS) frustasi!
  • Bayangin Lina raib melarikan diri karena dipaksa kawin, calon suaminya (CS, datuk meringkih) frustasi!
  1. Unsur Golongan 2A (Alkali Tanah)
    1. Be
    2. Mg
    3. Ca
    4. Sr
    5. Ba
    6. Ra
Jembatan Keledai :
  • Beli Mangga Casih Sribu Balik Ratusan
  • Bemo Mogok Cari Sero Bawa Randa
  • Beri Mangan Cari Sri Baginda Raja
  • Bebek Mangan Cacing Seret Banget Rasane
  • Bebek Mangan Cacing kesrempet Ban Radial
  • Beli Mangga Campur Sirsak Bagi Rata.
  • Bebek Ma(k)an Cacing Seret Banget Rasanya
  1. Unsur Golongan 3A (Boron/Aluminium)
    1. B
    2. Al
    3. Ga
    4. In
    5. Tl
Jembatan Keledai :
  • Butet Adalah Gadis Indonesia Tulen
  • Balga Intel!
  • Bu Ali Ga Intelek
  • Bolly Gally Indie? Taali Taali Taaaalihe
  1. Unsur Golongan 4A (Carbon)
    1. C
    2. Si
    3. Ge
    4. Sn
    5. Pb
Jembatan Keledai :
  • Cewek Si Gendut Sedang Puber
  • Cewek Si Gendut Seneng Plembungan (plembungan : balon)
  • Cah Sing Gendut Seneng Plembungan (plembungan : balon, gembung)
  • Ceritanya  Si  German  Stan   PB
  1. Unsur Golongan 5A (Nitrogen)
    1. N
    2. P
    3. As
    4. Sb
    5. Bi
Jembatan Keledai :
  • Nenek Pacaran Asyik Sabet Bibir
  • Nona Parni Asyik Sibut Bisnis
  •   Ni   Papa Asal Sebal Bisanya
  1. Unsur Golongan 6A (Khalkogen)
    1. O
    2. S
    3. Se
    4. Te
    5. Po
Jembatan Keledai :
  • Orang Sinting Senang Telanjang Polos
  • OS! Se To Po!
  • Oh, Sayaaang, sss-sss-SeToP!
  • Orang Sulawesi SEnang TEmbak POlisi
  • Orang     Surabaya   Senang       Telur           Polonia
  1. Unsur Golongan 7A (Halogen)
    1. F
    2. Cl
    3. Br
    4. I
    5. At
Jembatan Keledai
  • Fire Club Baru Ingin Atraksi
  • Feri Ceulina Borok Ih Ateul
  • Flour Clour BrI Astatin
  • Fuiiiwwwiiit, Color Biru Itu Antik, euy!
  • Film       Charles    Bronson     Idaman        Ati
  1. Unsur Golongan 8A (Gas Mulia)
    1. He
    2. Ne
    3. Ar
    4. Kr
    5. Xe
    6. Rn
J